Kamu sendiri yang mengakhiri dan aku mengikuti di belakang. Sekarang pun aku udah melaju ke depan tanpa memikirkan masalah masalah yang kita punya. Aku berusaha minta maaf tapi malah makin dibenci. Aku cuma cerita cerita biasa aja dikira aku ngebahas dia gitu? Beh beh aku salah lagi ya ceritanya? Aku jadi ngerasa ganjil, padahal aku aja ga heboh ngebahas masalah itu lagi. Aku udah berusaha melanjutkan hidup tanpa kamu di dalamnya. Tapi kok dia malah maksa maksa masih membahas masalah itu di muka umum? Apa dia nda mikir kah apa pendapat andra tentang itu? Aku biasa biasa aja menjalani hidup kok dia malah nulis stat tntang 'mengakhiri' dan 'masalah'? Ada yang bisa jawab pertanyaanku gak? Kukasih permen kalo bisa. Wkwk
Intinya aku udah ngelepas dia, sama kayak ngelepas burung dari sangkarnya. Mamaku pun bilang relakan aja dia sama yang lain. Apalagi kalau perempuan itu dirasa lebih baik daripada kita. Toh laki laki bukan cuma dia doang. Dan kalau jodoh pasti gak kemana. Dan lain lain yang bikin aku tenang walaupun sedikit ketawa. Tuh kan jadinya aku ikutan ngebahas bahas dia =.= Padahal aku udah bertekad ga bakal lagi mengisi otakku dengan kata kata dan sugesti buruknya..
Let's just moving on, shall we?
No comments:
Post a Comment